Minggu, 02 September 2012

Rajang Tembakau Garangan

Rajang Tembakau Garangan

Tieng,Kejajar, Wonosobo,27/08/2012, Harga komoditas tembakau pada tahun kemarin sangat fantastis,beberapa petani yang kebetulan membudidayakan tembakau mengatakan tahun kemarin merupakan sejarah harga tembakau tertinggi, sehingga pendapatan petani tembakaupun meningkat lumayan drastis.

Tapi tahukah kita bahwa untuk mengolah tembakau memerlukan cara yang rumit dan teliti dimulai dengan pemilihan daun tembakau yang akan dipetik,  pemetikan tembakau yang dimulai dari daun yang paling bawah atau ampadan  kemudian beberapa hari kemudian pemetikan daun tengah atau samparan dan langkah pemetikan terakhir adalah pragalan alias daun terbaik, ada juga yang membiarkan dari batang tanaman tembakau tumbuh cabang yang kemudian akan menghasilkan daun srintil, yang setelah diolah rasanya akan lebih nikmat dibanding dengan pragalan,setelah dibawa pulang kemudian di ruwek( diambil batang tengahnya) dibuat lintingan yang terdiri dari beberapa daun, setelah itu diperam ( diimbu) apabila sudah cukup  matang yang ditandai dengan warna kekuningan dan agak lengket. kemudian dirajang dan menghasilkan luluhan.

Peralatan yang digunakan untuk merajang tembakau adalah :
  1. Cacak ( alat dari kayu untuk meletakkan daun-daun tembakau yang dinaiki oleh perajang.
  2. Gubit ( pisau super besar )
  3. Rigen ( tempat untuk meletakkan hasil rajangan)
  4. Wungkal / gerinda ( Batu asah)
  5. Gendek ( tempat meletakkan daun tembakau yang siap dirajang)
  6. Rimbegan (alat pengukur dari bambu , untuk memadatkan tembakau yang di ada di rigen
  7. Sapu oman

Biasanya yang merajang tembakau adalah kaum lelaki dan yang menata hasil rajangan (nganjang) adalah perempuan.pekerjaan ini memang memerlukan keterampilan khusus dan tenaga yang ekstra kuat karena, pisaunya sendiri sudah cukup berat dan untuk nganjang sampai membentuk eleran ( tatanan dalam bentuk kotak)tenaga perempuan yang diperlukan sudah cukup berat, dalam satu hari rata-rata bisa mengolah 4 rigen, untuk tenaga yang hebat dapat mengolah sejumlah 5 rigen.

Setelah selesai ditata yang biasanya satu rigen berisi 4/ 5 eler/kotak. kemudian didiamkan sampai sore, malam hari mulai dibakar/ dipanggang diatas api yang biasanya menggunakan tungku besar dan kayu bakarnya adalah jenis akasia atau kayu kopi, kegiatan ini namanya garang.

Pagi harinya kemudian di jemur digantangan tempat jemuran yang dibuat dari bambu.proses ini memerlukan waktu sekitar 4 - 7 hari, setelah benar-benar kering kemudian dikemas dalam besek( kotak yang terbuat dari anyaman bambu)langkah terakhir adalah menyimpan tembakau tersebut dalam ruang khusus.

Pengolahan tembakau garangan dengan tembakau untuk pabrik rokok memang sangat lain, dari kesulitan proses lebih mudah pengolahan tembakau untuk konsumsi pabrik rokok dibanding dengan tembakau garangan.

Mau tau harganya ? tembakau pragalan yang bagus bisa mencapai Rp. 800.000 - 1.000.000,- per rigen. atau Rp. 200.000,- per eler, cukup mahal memang dan akan lebih mahal lagi apabila telah disimpan lama mencapai 1 tahun, orang-orang kaya biasanya menyimpan tembakau sampai kurun waktu 5 tahun dan harganya bisa 2-3 kali lipat dari tembakau baru.

Pangsa pasar Tembakau garangan cukup luas seperti banten dan Cirebon, Tembakau Desa Tieng atau yang dikenal dengan tembakau swating sejak dulu sangat terkenal dan harganya termalah dari daerah lain.

Tembakau Tieng disukai penikmatnya karena rasanya yang sangat tajam dan menggigit dan banyak juga yang sampai nggliyeng( agak pusing),dengan ramuan bumbu klembak dan menyan.rasanya sangat luar biasa, bahkan lebih enak dari cerutu kata penikmatnya.

Tapi.. itukan tahun kemarin.... la tahun ini ?. . ?


Tieng, Kejajar, Wonosobo.
 Jaman Dulu ketika Kentang belum menjadi andalan komoditas pertanian dikawasan Dieng, ketika musim tembakau tiba menjadi berkah bagi banyak pihak, mulai dari petani, pedagang dan pekerjanya, itu duluuu.
Terlepas dari banyaknya kampanye anti rokok,larangan merokok dimana-mana dan larangan lain yang terkait dengan tembakau, pada kenyataanya tembakau masih menjadi komoditas pilihan bagi petani, terlebih lagi untuk saat ini ketika komoditas kentang semakin sulit untuk dipertahankan karena tingginya biaya produksi dan harga hasil panen yang semakin tidak karuan.
Sekarang beda lagi keadaanya, komoditas tembakau tidak lagi menjadi andalan utama bagi petani dikawasan Dieng, karena harganya sering tidak tentu kadang tinggi sekali kadang anjlok sampai titik terbawah,tahun kemarin harganya lebih bagus jauh dibanding dengan tahun ini. itulah yang dikatakan oleh hampir semua petani yang saat ini menanam tembakau, prediksi sebagian besar petani juga meleset, salah satu prediksi yang digunakan adalah ketika ada kemarau agak panjang biasanya harga tembakau agak lumayan, begitu kata muhlasin salah satu warga Kejajar, tap itahun ini hancur dan bobotnyapun tidak ada, karena panasnya terlalu lama, sementara harganya juga hanya setengahnya dibanding dengan tahun kemarin, kalau tahun 2011 daun pragalan ( bagian atas) bisa sampai 8.000,- tapi tahun ini hanya 4.100,-.
Musim tembakau biasanya menjadi musim yang sangat sibuk bagi warga desa karena waktu yang digunakan untuk bekerja bisa dari pagi sampai malam sekitar jam. 22.00 WIb untuk tembakau garangan ( untuk lintingan )dan akan lebih lama lagi bahkan sampai pagi lagi kalau daun tembakaunya diolah menjadi Doal ( tembakau untuk Rokok pabrik ).Musim seperti ini juga akan menjadi musim panen bagi pemilik kendaraan bak terbuka dan truk karena untuk mengeringkan tembakau biasanya dilakukan sampai lokasi yang sangat jauh untuk mengejar panas, bahkan sering sampai diluar kabupaten. 
Bukan hanya di kabupaten Wonosobo kesibukan yang terjadi di hampir semua desa akan tetapi di Kabupaten Temanggung akan lebih heboh lagi, karena mayoritas  petaninya yang berada di lereng sindoro sumbing bercocok tanam dan mengolah tembakau.
Hampir semua jalan dan tanah lapang yang ada digunakan untuk memanaskan tembakau rajangan tersebut,sehingga jangan heran kalau mobil dan motor yang melewati jalan tersebut akan sedikit kesulitan, dan hal tersebut sudah menjadi tradisi dan kewajaran ketika musim tembakau tiba.
Ketika musim tembakau tiba dan harganya sedang bagus, perilaku petanipun biasanya jauh dari yang pernah kita bayangkan sebelumnya, seperti sudah menjadi tradisi, bisa jadi ketika harga tembakau sedang berada dipuncak, seluruh Dealer yang ada di Kabupaten Temanggung kendaraannya ludes terbeli, baik motor maupun mobilnya, apa saja seolah mau dibeli asal dapat dibeli, semua warung juga setiap saat penuh sesak oleh petani bahkan cering muncul istilah kalo lagi harga lagi bagus petani akan (cewok sprite)cebok dengan minuman Sprite.. Woow bisa dibayangkan berapa uang yang mereka miliki dan apa yang akan terjadi ketika mengalami semacam shock budaya seperti ini. 
Tahun ini tahun susah kata salah satu petani dan pengolah yang ada di Dusun  krakal Kelurahan Kejajar, dulu harganya perkilo 120.000 sekarang kualitas terbaik hanya 60.000 jelasnya, jadi hampir tidak ada keuntungannya, dan keadaan ini merata baik yang ada di Kecamatan Kejajar, Garung sampai yang masuk kabupaten Temanggung juga sama. Petani hanya bisa gigit jari tapi semua daun tembakau yang sudah ada harus tetap diolah agar tidak terbuang tutupnya.
Pengolahan Tembakau yang agak aman adalah yang jenis Garangan yang sebagian besar dilakukan oleh Petani di desa Tieng dan Serang, akan tetapi dalam proses penjualannya harus lebih sabar karena biasanya petani harus menunggu beberapa bulan agar tembakau tersebut lebih bagus, bahkan akan lebih bagus lagi kalau sampai beberapa tahun tembakaunya akan kelihatan kemerahan dan lebih lengket harganya pun sangat tinggi dan biasanya dipasarkan sampai Cirebon dan Banten, bahkan banyak juga yang sampai luar jawa dengan harga yang jauh berlipat ganda.
 
 

Kamis, 08 Desember 2011

Dataran Seroja

Dataran Seroja 
Sebenarnya bukan hanya puncak Sikunir saja yang memiliki panorama menawan akan tetapi ada juga yang tak kalah menariknya dari di daerah tersebut yaitu hamparan luas padang rumput Seroja yang terletak tak jauh dari puncak Sikunir yang berada di atas Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berada di kawasan ini saat cuaca cerah layaknya berada di atas awan karena memang daerah ini berada pada ketinggian lebih dari 2.100 m DPL . sebenarnya Seroja bukan hanya datarannya saja yang menarik melainkan ada juga lembah Saroja yang pada waktu-waktu tertentu terutama musim hujan akan menjadi danau baru yang cukup menawan dan mempesona menjadikan kagum sungguh suatu ciptaan yang sempurna dari Yang Maha Pencipta. Sebuah negeri di atas awan.